Sabtu, 20 Juni 2009

Anak saya divonis HERNIA

gak terasa telah 1 bulanan,,,

April 2009 sikecil diimunisasi,,, sesuatu yang syok dan tak teduga sama sekali dibenak saya,, begitu dokter menyatakan anak ibu Hernia dan mesti seger dioperasi,,, spontan saja saya mengatakan HAH dengan suara yang agak keras,,  apa dok,, HernIA,,  kata dokternya salah satu jalan yang terbaik adalah OPERASi,, serasa mau pingsan mendengarkan kata operasi,,, badannya yang masih munggil mau dibedah,, aduh hati ibu mana yang tega,,

Dr. Spa langsung memberikan surat rujukan untuk ke DR. Spesialis bedah anak,, di hari yang sama saya mendatangi RS yang ada  di jakarta,, dari jakarta barat, utara, selatan semua saya kunjungi dan konsultasi ke Dr. Spesialis Bedah Anak,,

semua ucapan dokter hampir sama,, operasi jalan satu2nya dan yang terbaik,,  saya mencari 3 Dr. Sp.B.A dan 1 Dr. urology dan hanya 1 dokter yang suruh segera dioperasi hari ini  juga,, dalam hati saya,, gila apa,, mesti sekarang,, dan dengan entengnya dia menyatakan operasinya ringan kok, gak papa,,, saya juga udah mulai malas nanya kedokter yang ini,, akhirnya saya keluar begitu aja,,,, tetapi belom puas karena belum menemukan jalan keluar yang lain,,,          saya cari dokter yang lain dan appoinment buat hari ini juga,,  dan 3 dokter yang lainnya masih logis,, suruh observasi si kecil sampai usianya 3 bulan dan liat perkembangannya, karena melakukan sebuah operasi mesti banyak syarat yang perlu dipenuhi,, berat badan sikecil dll,,       apalagi baru bayi yang 1 bulanan,, pesan dari dokter bayinya tidak boleh ngeden kuat2 saat BAB dan tidak boleh nanggis yang kenceng,, karena takut terjepit cincin hernia dan ususnya bisa busuk,, itu resikonya

hari demi hari,, saya perhatikan hernianya dan setelah 2 bulanan saya perhatiin hernianya kok sudah gak ada,, ya,, serasa gak percaya dan ingin cepat2 konsultasi kedokter,, dan jadwal imunisasinya tiba,, saya tanya kedokternya,, sebuah mujijat telah tiba,, dokter Spa nya bilang iya,, udah ilang bu hernianya,, kasus begini jarang sekali ada,, dihatiku sambil Puji Tuhan,, akhirnya keberuntungan di pihakku juga,,, hehhe,,,   ( karna anak pertama Hidrokel baru manjalani Operasi masa hal yang serupa harus kualami lagi,, :( )

dokter hanya berpesan anaknya jgn nanggis bu,, dan jangan ngeden kuat2 ya,,, diobservasi,, lagi padahal semua persiapan operasi telah disiapkan ya syukur deh,, bisa sembuh sendiri,,, tetapi sampai menit ini saya masih bingggung dan gak yakin,,, saya tanya kedokternya harus di USG gak dok,, buat yakinin, kata dokternya gak usah,, perhatiin aja dirumah bu,, bayinya,, untung bayinya gak rewel,, 

mudah2an sikecil telah sembuh sendiri,,,, Amin

ada yang mau share pengalaman?????   

Jumat, 19 Juni 2009

Kelahiran Putra Kedua

 dihari2 menjelang kelahiran saya anemia berat karna Hemoglobin dibawah normal 7 gr  sedangkan normalnya antara: Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl,  1 minggu sebelum lahiran saya di infus zat besi dan disuruh makan makanan yang mengandung zat besi tetapi hanya naik 1gr,, akhirnya stok darah 500 mg deh sebelum melakukan operasi caesar,,  dan anak tetangga kami ada yang mengidap penyakit talasemia makin debar2 jantung ku,, apalagi dokter menyarankan saya untuk screening talasemia,, hasilnya saya talasemia mayor,, dan suami saya juga menjalani tes serupa,, untungnya suami saya normal,, bila suami istri minor maka anak nya akan terkena talasemia mayor

Talasemia adalah penyakit yang diturunkan, yang berasal dari pasangan yang membawa sifat talasemia. Dalam hal ini kemungkinan yang terjadi pada anak yang dilahirkan adalah 25% talasemia mayor, 50% carrier (pembawa sifat) dan 25% sehat. Maksudnya, dalam setiap kehamilan dari pasangan tersebut terdapat kemungkinan satu berbanding empat bagi anak mereka untuk menderita talasemia mayor, dua banding empat kemungkinan anak membawa gen talasemia (carrier) dan satu banding empat kemungkinan anak berdarah normal dan tumbuh sehat.

 anak yang menderita talasemia mayor perlu mendapat perhatian juga perawatan khusus. Pasalnya, di dalam tubuhnya tidak tersedia hemoglobin dalam jumlah cukup karena tulang sumsumnya tidak dapat memproduksi sel darah merah dalam kadar yang dibutuhkan. Pada saat lahir, anak umumnya lahir normal tetapi pada usia 3 sampai 18 bulan mulai kekurangan darah. Untuk itu, anak harus segera diobati, jika tidak kemungkinan usianya hanya mencapai 1-8 tahun.

anak tetangga saya tiap minggu harus di transfusi sungguh memprihatinkan kondisinya,, dimana biaya perawatannya juga sangat mahal,,

Maret 2009  putra kedua kami telah lahir dengan selamat,,                                                                                                            

Pengalaman operasi hidrokel sikecil

di tahun 2005  saya melahirkan putra pertama kami,,   perkembangan demi perkembangan yang dilewati serasa begitu cepat,, dan di desember 2008 sebuah penyakit bawaan yang tak terduga menimpa anak saya,, saat ini begitu syok dan kurangnya informasi membuat saya sangat tertekan,, anak saya divonis hidrokel dan disuruh segera operasi, mengingat usianya yang sangat dini karena baru menginjak 3 tahunan harus menghadapi pembedahan,, dan harus di bius total sungguh teriris sekali dan jalan satu2 nya adalah Operasi,,

setelah konsultasi ke 4 dokter dirumah sakit yang berbeda-beda, akhirnya saya dan suami mengambil keputusan untuk operasi,, karena saran dokter itulah jalan terbaik karena (maaf) testisnya udah gede sebelah,, di tanggal 17 desember 2008 akhirnya operasi dilakukan di rumah sakit PIM dan sekalian di sirkumsisi,,

sebelum menjalani operasi dimana sikecil harus berpuasa selama 6 jam dan menjalani sejumlah tes dari pemeriksaan urin, darah dan radiologi,, ,,   jadwal operasinya jam 2 siang,, ternyata dokternya kejebak kemacetan dan setelah jam 3.30 akhirnya dokternya tiba, operasi  diundur sampai jam 4,, saat-saat yang menegangkan karna sebentar lagi sikecil akan didorong masuk ke kamar operasi yang rasanya begitu menakutkan,, waktu itu saya lagi hamil anak kedua memasuki usia 6 bulan,

waktunya masuk keruang operasi,, karna saya hamil jadi ayahnya yang dampingi sikecil untuk dibius ,, wajahnya yang polos masih begitu tenang dan sambil melambaikan tangannya diarahku,,  begitu beraninya ( dalam hatiku,, karena sebelumnya saya udah jelasin mau menjalani operasi dan sunat ) saya diluar sambil berdoa,, ayahnya keluar dari kamar operasi dan menyatakan sikecil sudah tertidur pulas setelah meniupkan balon,,

waktu demi waktu,, tik tik tik,,  jam sudah menyatakan pukul 5 masih belom ada kabar dari perawat,,  tik tik tik waktu pukul 5.30,, dengan inisiatif sendiri saya masuk keruangan perawat dan menanyakan operasi gimana??  ternyata sudah selesai dan masih diobservasi,, pukul  6 sore akhirnya sikecil didorong keluar dan dipindahkan keruang nginap,,  sikecil masih sempoyongan karena obat bius,, tetapi begitu tenangnya anak ini,, tidak ada keluhan apapun,, dan setelah sadar dia merenggek pipa yang ada ditangannya,, karna mesti di infus,, dia minta di cabut, setelah di jelasin itu adalah obat supaya cepat pulih,, dia tenang kembali,,

dan suster datang untuk mencheck keadaan sikecil dan keadaanya stabil,,, dan boleh dikasih susu,,  pagi hari sikecil mulai minum susu,, dan menanggis bagian tit tit ( penis ) nya sakit  karna disunat,,  siang harinya sudah boleh pulang kerumah,,

akhirnya terlewati juga,, fiuh,,,, plong rasanya didada,,,  dan perkembangan sehari2nya sikecil sangat sehat,,